Jumat, 24 Juni 2016

Discover East (Part 5) : Lombok Barat, Melipir ke Bukit Nipah Meluncur ke Gili Air

Senin, 13 Juni 2016 adalah hari ketiga kami berada di Pulau Lombok. Pulau dengan pantainya yang cantik-cantik dan penduduknya yang ramah. Setelah kemarin seharian mengeksplor pantai yang ada di Lombok Tengah, kemudian capek sangat, kemudian hari ini kami bangun agak siangan. Sekitar pukul 8.00 WITA rencananya kami check out dari penginapan dan langsung menuju Gili Air.
Kamar penginapan kami (90K per malam)
Gili Air berada di Lombok Barat, masih satu gugusan dengan dua gili temannya yaitu Gili Trawangan dan Gili Meno. Untuk menuju Gili Air, kita dapat menggunakan public boat dari Pelabuhan Bangsal. Oiya di 3 gili ini kendaraan bermotor tidak diperkenankan. Motor nantinya akan kami titipkan di penitipan yang banyak terdapat di sekitar pelabuhan.

Jam 9.00 WITA kami menuju Gili Air. Lewat di Bukit Nipah, kami berhenti untuk mengambil foto. View di Bukit Nipah saat siang tak kalah menariknya. Siang itu Bukit Nipah sangat sepi, hanya kami berdua (mayan, hehe).
Lagi akoer **pencitraan
Jepretan Jule
Jepretan Zahrah
Beb, kamu aku foto ya. Begaya dikit dong!
Bukit Nipah ini menjadi semacam rest area yang sayang untuk dilewatkan. Jika kamu kebetulan akan menuju Gili Trawangan, Gili Meno atau Gili Air jangan lupa untuk mengabadikan momen disini. Cuma bayar parkir 2K doang. Laut biru bersiiiih dipadu dengan pepohonan hijau dan bukit-bukit disekitarnya. Ah. 
Jepretan Jule (no edit)
Jepretan Zahrah (no edit)
Beberapa saat setelah kami ambil foto sana-sini, datanglah serombongan turis yang berasal dari China. Karena tidak sengaja kenapa (???) akhirnya Zahrah menyapa mereka (saya melipir aja dibelakang Zahrah sambil menangkap momen). Kami memberikan keripik apel pada salah seorang turis yang cukup ramah dan lancar bahasa Inggrisnya. Mereka sangat antusias dan kami diajak foto bareng (sampai-sampai kami bingung, ini yang wisman sebenarnya sapa yak...serasa jadi artis).
Insya Allah sampai jumpa di China, Mrs ... (sapa lupa namanya, susahhhh!)
Ini nih yang namanya gagal fokus (blurrr fotonya)
Sudah hampir jam 11 siang. Kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Pelabuhan Bangsal. Sampai di pelabuhan langsung membeli tiket ke Gili Air. Loket tiket ke 3 gili ini tidak berada di satu tempat, dan warna tiketnya pun dibedakan. Sudah bisa ditebak, yang paling ramai tentu saja menuju Gili Trawangan. Gili ini yang paling tersohor dan paling luas memang.
Tarif penyebrangan
Tidak sampai setengah jam kami sampai di Gili Air. Kami langsung menuju rumah teman Zahrah (namanya Memy). Rumah Memy di Gili Air Santay. Setelah istirahat sejenak, ba'da ashar kami keluar untuk jalan sore melihat sekitar sekaligus ngabuburit. Ingin melihat sunset di Gili Air tapi nampaknya cuaca tidak terlalu cerah. Ga apa deh, se-dikasih-nya Allah.
Look at that Rainbow! Masya Allah
Somewhere over the rainbow la la la (love this song!)
Keluarga Memy sangat welcome dan memuliakan tamu (semoga Allah memuliakan mereka karena memuliakan tamu, amieeen). Kami perbaikan gizi disini, hehe. Selain itu, ibu Memy bercerita banyak hal pada kami, tentang Gili Air, tentang Lombok, tentang turis-turis yang ramai berdatangan ke gili-gili. Membuka cakrawala fikir.

Selasa 14 Juni 2016, masih dirumah Memy. Paginya kami melihat sunrise. Matahari muncul dari sela Gunung Rinjani. Begitu mendamaikan. Jadi inget lagunya Dee kalo liat sunset sama sunrise di pantai ini *baperDeh



Sepulang dari pantai, shalat dhuha kemudian do nothing sampai siang. Setelah shalat saya tawarkan pada Zahrah untuk keliling atau snorkling tapi dia menolak (Hah entahlah bocah ini kenapa... mungkin dia lelah). Hari itu saya benar-benar merehatkan badan karena tidak melakukan apa-apa sama sekali. Gapapa deh itung-itung nyiapkan tenaga buat besoknya nyebrang ke Sumbawa. Insya Allah. 

Esoknya (Rabu 15/06/2016) pagi-pagi sekali kami sudah bersiap untuk berpamitan. Oleh Memy dan ibunya, kami diantar ke dermaga Gili Air naik cidomo (lumayan muahal naik cidomo disini, sekali jalan 50K). Sampai di dermaga, sudah ramai para bule yang akan menyebrang ke Gili Trawangan, ke Bangsal maupun ke Pulau Bali. Setelah menunggu beberapa saat, public boat pun diberangkatkan. Sampai di Pelabuhan Bangsal, kami mengambil motor yang dititipkan (20K per 2 hari). Dari Pelabuhan Bangsal langsung memacu motor menuju Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur untuk menyeberang ke Sumbawa. Legggoo!
Bersama Memy and her mom
Bersambung kesini
Cerita versi Zahrah ada disini
###

Bensin 29K
Parkir at Bukit Nipah 2K
Nyebrang ke Gili Air (public boat) 24K/2 orang
Penitipan motor 20K per 2 hari

0 komentar:

Posting Komentar